Sabtu, 29 September 2012

Manajemen

       Pengertian
Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis Kuno yakni menagement yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sementara Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.

         Jenjang Manajemen
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer dikelompokan dalam manajer lini pertama, manajer tingkat menengah, dan manajer puncak.
1.   Manajer lini pertama, merupakan  tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut manajer operasional, penyelia, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor.
2.   Manajer tingkat menengah, mencakup semua manajer yang berada di antara manajer lini pertama dan manajer puncak yang bertugas sebagai penghubung keduanya. Diantaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, dan manajer divisi.
3.   Manajer puncak, atau dikenal dengan istilah executive officer. Manajer puncak bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh manajer puncak adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), CFO (Chief Financial Officer).

         Prinsip – prinsip  Manajemen
Prinsip manajemen adalah dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen. Menurut Henry Fayol, prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam arti perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah.
Berikut prinsip-prinsip manajemen, diantaranya :
1.   Pembagian kerja
2.   Wewenang dan tanggung jawab
3.   Disiplin
4.   Kesatuan perintah
5.   Kesatuan pengarahan
6.   Subordinasi kepentingan individu terhadap kepentingan umum
7.   Penggajian karyawan
8.   Pemusatan
9.   Hirarki
10.  Tata tertib
11.  Keadilan
12.  Pemantapan jabatan
13.  Prakarsa
14.  Esprit de corps

         Fungsi  Manajemen
1.   Perencanaan
Adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber daya yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk mencapai tujuan itu.
Manajer mengevaluasi berbagai  rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
2.   Pengorganisasian
Adalah pengaturan sumber daya perusahaan, baik sumber daya manusia maupun sumber daya yang lainnya secara konsisten sesuai dengan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan melalui fungsi perencanaan.
3.   Pengarahan
Pengarahan adalah kegiatan yang khususnya ditujukan untuk mengarahkan bawahan agar  mau bekerja secara efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi
4.   Koordinasi
Adalah fungsi manajemen yang berfungsi  untuk menciptakan suatu komunikasi dan kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik.
5.   Pengawasan 
Pengawasan merupakan tindakan sesorang manajer  untuk melihat apakah rencana dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Pengawasan bertujuan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan, penyimpangan atau kegiatan lainnya yang tidak sesuai rencana.

         Teori  Manajemen
1.   Manajemen Ilmiah
Pertama kali di populerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Pedoman ini mengubah drastis pola pikir manajemen saat itu. Jika sebelumnya pekerja memilih sendiri pekerjaan mereka dan melatih sendiri semampu mereka, diubah menjadi menajemenlah yang memilihkan pekerjaan dan melatihnya.
2.   Teori Administrasi Umum
Adalah teori umum yang dilakukan para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Sumbangan penting untuk teori ini datang dari sosiolog jerman Max Weber dengan konsep birokrasi dan industrialis Prancis Henri Fayol dengan prinsip manajemennya.
Max weber menggambarkan manajemen sebagai bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hirarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan rinci serta sejumlah hubungan impersonal.
3.   Pendekatan Kuantitatif
Adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif seperti statistik, model optimasi, model informasi atau simulasi komputer untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan.
4.   Kajian Hawthorne
Yaitu serangkaian kajian yang dilakukan pada 1920-an yang pada awalnya bertujuan untuk mempelajari  pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Lalu kemudian penelitian tentang produktivitas kerja ini dilanjutkan dengan cara-cara lain seperti mendesain ulang jabatan, mengubah lamanya jam kerja dan hari kerja dalam seminggu.

         Bidang – Bidang Manajemen
1.   Manajemen Produksi
Adalah bagian dari manajemen yang berhubungan dengan pembuatan barang dan jasa yang pelaksanaannya menggunakan sumber daya manusia, material , modal, mesin, serta kewirausahaan yang akan mengkordinasikan keempat faktor lainnya.
Manajemen produksi bertanggung jawab atas dihasilkannya keluaran atau output yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen dengan kualitas baik dan harga yang terjangkau.
Ukuran kinerja manajemen produksi ditinjau dari tiga hal, yaitu:
      a.    Ongkos Produksi
      b.   Kualitas Produk
      c.    Tingkat Pelayanan

2.   Manajemen Keuangan
Adalah bagian dari manajemen yang berhubungan dari fungsi-fungsi keuangan seperti bagaimana memperoleh dana dan bagaimana menggunakan dana tersebut. Tugas manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha,dan pembagian deviden suatu perusahaan. Dengan demikian tugas manajemen keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
3.   Manajemen Personalia
Adalah bagian dari manajemen yang melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap karyawan atau personalia sehingga efektivitas dan efisiensinya dapat ditingkatkan semaksimal mungkin. Jadi, manajemen personalia menitikberatkan perhatiannya pada persoalan yang berhubungan dengan kepegawaian di dalam perusahaan. Manajemen personalia memiliki tugas sebagai berikut :
a.    Analisis Jabatan
Adalah suatu kegiatan memberikan analisis pada setiap jabatan sehingga bisa memberikan gambaran tentang syarat yang diperlukan bagi setiap karyawan untuk jabatan tertentu
b.   Merekrut Karyawan
Setelah menetapkan ciri dan jumlah karyawan yang dibutuhkan tugas berikutnya adalah merekrut karyawan sesuai dengan ciri yang telah ditetapkan.
c.    Menyeleksi karyawan
Adalah kegiatan memilih karyawan yang paling tepat untuk mengisi posisi yang telah ditentukan sesuai analisis jabatan yang telah dilakukan sebelumnya.

d.   Pelatihan karyawan
Kegiatan yang dilakukan setelah calon karyawan lolos seleksi, yang bertujuan untuk memeprbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, ketrampilan, dan pengetahuan para karyawan.
e.    Mutasi dan promosi karyawan
Mutasi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk mendapatkan orang yang tepat di tempat yang tepat dengan demikian pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Promosi hampir sama dengan mutasi, yang merupakan pemindahan karyawan, hanya saja pemindahannya adalah ke jabatan yang lebih tinggi.
f.    Penggajian karyawan
Penggajian atau kompensasi adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya,yang dinilai dengan uang dan diberikan secara tetap.
g.   Pemutusan hubungan kerja dengan karyawan
Pada prinsipnya dapat terjadi apabila salah satu atau kedua belah pihak merasa rugi bilamana hubungan kerja tersebut dilanjutkan.

4.   Manajemen Pemasaran
Yaitu bagian dari manajemen yang berhubungan dengan analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pembeli untuk mencapai tujuan organisasi
Tugas manajemen pemasaran diantaranya:
a.    Menciptakan konsep dalam bidang pemasaran
b.    Merencanakan dan melaksanakan semua program pemasaran
c.    Merencanakan dan menciptakan keuntungan
d.    Mengembangkan produk
e.    Memproses pengambilan keputusan dalam bidang pemasaran
f.     Menciptakan kepuasan para konsumen

Jumat, 21 September 2012

Faktor-faktor Produksi



                Untuk menghasilkan benda dan jasa yang dibutuhkan manusia, diperlukan kerja sama faktor-faktor produksi. Mula-mula manusia berproduksi hanya menggunakan alam dan tenaga kerja saja, seperti halnya menangkap ikan, mencari kayu, dan bercocok tanam, semuanya dilakukan tanpa alat. Oleh karena itu, alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asal atau asli.
Agar produksi dapat berlangsung lebih efisien dan efektif, diperlukan faktor produksi yang keempat yaitu skill atau keahlian pengusaha yang bertugas mengatur kerja sama ketiga faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal sehingga mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan.
1.     Alam
Faktor alam mutlak dalam setiap produksi. Artinya, tanpa faktor ini tidak mungkin menghasilkan apa pun, baik benda maupun jasa. Alam menyediakan bagi manusia antara lain berbagai somber daya  ekonomi yang pentng seperti tanah, air, barang tambang, iklim, dan sebagainya.
a.    Tanah, sebagai tempat pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan tempat mendirikan bangunan-bangunan untuk keperluan industri. Mengingat persediaan tanah terbatas yang tidak mungkin ditambah dan diperluas, untuk itu perlu diatur pemilikan dan penggunaan tanah secara efisien dan produktif. Di samping itu, dalam penggunaan tanah perlu diperhatikan dan dijaga kelestarian alam.
b.     Air merupakan faktor produksi alam yang penting. Di samping digunakan dalam proses produksi, sumber kehidupan, pertanian, peternakan, juga penting guna keperluan lalu lintas laut, sungai, dan danau.
c.   Barang tambang seperti minyak bumf, batu bara, timah, dan bijih besi. Sebelum digunakan sebagai bahan pembantu dan bahan mentah, barang tambang itu harus diolah dulu. Dalam mengolah perlu disesuaikan dengan kepentingan pembangunan, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.
d.    Iklim sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Indonesia berada dalam daerah kha­tulistiwa, beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup banyak sehingga menguntungkan bagi pertanian dan perkebunan.
2.     Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang mutlak diperlukan dalam setiap produksi. Bagairnanapun modernnya sebuah mesin, tetap -memerlukan tenaga kerja. Oleh sebab itu, wajar bila tenaga kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh.
Setiap kerja memerlukan kegiatan jasmani dan rohani. Jadi, tidak ada kerja yang hanya menggunakan jasmani saja atau rohani saja.
3.     Modal
             Faktor produksi modal tercipta karena kerja sama antara alam dan tenaga. kerja. Batu, dengan usaha manusia dapat dijadikan kapak. Demikian pula dengan serat tumbuh-tumbuhan dapat diolah manusia menjadi jala atau besi menjadi golok. Dengan menggunakan kapak, jala, dan golok, manusia dapat meningkatkan produksi.
Jadi, modal ialah setiap hasil produksi yang digunakana , dalam proses produksi selanjutnya. Termasuk di dalamnya mesin-mesin pabrik, alat angkutan, dan bahan dasar.
4.     Skill
a.  Membuat perencanaan dan membuat program kerja untuk mencapai rencana itu dengan batas-batas waktu tertentu.
b.   Berusaha melaksanakan dan mengawasi kerja sama faktor-faktor produksi yang berdaya guna dan berhasil guna.
c.    Berpikir secara cermat, mempunyai inisiatif, dan berpandangan kreatif dalam mengatur dan mengelola setiap unsur-unsur manajemen.
d.   Bergairah dalam melaksanakan tugas dan membiasakan diri berdisiplin serta member/ teladan kepada bawahannya.
                Berusaha memiliki kepribadian yang menarik dan menyenangkan sehingga bawahannya bersedia dan bergairah melaksanakan tugas masing-masing, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan pengusaha.

Kamis, 21 Juni 2012

Pengertian MSDM

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:

1. Menurut Melayu SP. Hasibuan.
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

2. Menurut Henry Simamora 
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan   terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.

3. Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.

4. Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.

Dari definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu bidang manajemen yang mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur Manajemen Sumber Daya Manusia adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Dengan demikian fokus yang dipelajari Manajemen Sumber Daya Manusia ini hanyalah masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja.