PENDAHULUAN
Dalam
kegiatan belajar mengajar, masih kita temui cara mengajar seorang guru yang
tetap mempertahankan cara mengajar seperti yang diterimanya saat lampau.
Sementara cara untuk memberikan materi kepada anak didik sudah seharusnya
berubah seiiring berkembangnya zaman. Metode – metode belajar yang lama sudah
seharusnya di modifikasi agar anak didik dapat lebih aktif di dalam
pembelajaran. Guru juga harus memiliki strategi dan teknik tersendiri agar
pembelajaran tidak bersifat monoton.
IPS
pada hakekatnya adalah kajian mengenai manusia dengan segala aspeknya dalam
sistem kehidupan bermasyarakat. IPS mengkaji bagaimana manusia hidup bersama
diantara sesamanya di lingkungannya sendiri, singkatnya yang menjadi bahan
kajian atau bahan belajar dalam IPS adalah keseluruhan tentang manusia
Dalam
pendidikan IPS yang modern erat kaitannya dengan Tren Globalisasi, artinya yang
menyangkut berbagai bangsa dan negara. Diharapkan pendidikan tidak hanya memberikan
pengertian dan ketrampilan untuk hidup secara efektif dalam masyarakat global,
tetapi juga harus memberikan kemampuan untuk memanfaatkan dengan sebaik-baiknya
peluang di masa yang akan datang dan mampu menghargai masa lampau.
PEMBAHASAN
A.
Pembelajaran IPS Tradisional
Dalam
pembelajaran IPS tradisional dilakukan melalui pendekatan pembelajaran
tradisional. Pendekatan tradisional adalah sebuah pendekatan pembelajaran
dimana guru didalam kelas menggunakan metode mengajar yang relative tetap (
monoton ) setiap kali mengajar IPS. Guru terkesan lebih aktif dari pada siswa.
Gurulah yang memegang peranan penting dalam pembelajaran. Pendekatan ini kurang
menggunakan alat atau media yang memadai sehingga hasil belajar siswa kurang
luas dan mendalam, malahan cenderung verbalistis.
Ciri-ciri
pendekatan pembelajaran tradisional adalah sebagai berikut :
1.
Guru
cenderung hanya menyampaikan informasi yang bersifat fakta dan kurang
memberikan permasalahan dalam proses pembelajaran.
2.
Interaksi
yang terjadi antara guru dengan siswa lebih bersifat satu arah
3.
Dalam
proses pembelajaran guru kerap memberikan indoktrinasi kepada siswa juga kurang
memberikan kesempatan berpikir kritis dan kreatif
4.
Materi
pembelajaran yang disampaikan lebih cenderung bersifat kognitif saja, kurang
memberikan materi yang bersifat afektif dan psikomotor
5.
Strategi,
metode dan teknik pembelajaran yang digunakan guru cenderung bersifat tunggal
dan monoton
6.
Dalam
pembelajaran kurang menampakkan kadar CBSA yang di tinggi
7.
Penilaian
lebih banyak menggunakan tes, baik tertulis maupun lisan, kurang menggunakan
tes perbuatan ( perilaku )
B. PRINSIP-PRINSIP PENGAJARAN TRADISONAL
Prinsip-prinsip pengajaran tradisonal
adalah :
1. tidak ada teori yang dirumuskan secara
koheren yang membahas kegiatan belajar dalam sistem pendidikan tradisonal
2. motivasi di dasari
hukuman, ganjaran, atau hadiah dan persaingan,
3. Belajar dengan menghafal, dan menyimpan
informasi tanpa bantuan catatan ditekankan
dalam pendidikan tradisonal
4. Psikologi
behavioral memiliki pengaruh yang jelas dalam pendidikan tradisional,
5. Psikologi
kognitif tidak banyak memberi pengaruh,
6. pada umumnya proses pengajaran dalam sistem
pendidikantradisonal tidak diturunkan oleh teori tertentu,
C. Pembelajaran IPS dalam
era globalisasi
Globalisasi telah menempatkan manusia
pada dunia tanpa batas ( borderless word ). Globalisasi ditandai dengan adanya
kemajuan kemajuan penting dalam bidang ICT ( Information and commnunication
Technology ). Globalisasi membuat kita
memperoleh berbagai kemudahan dalam
memperoleh informasi, sehingga jika tidak kita pahami akan membuat generasi
muda kita akan menjadi sasaran sebagai dampak negative globalisasi, hal ini
bisa dilihat dengan semakin lunturnya
nilai nilai norma kehidupan dikalangan generasi muda.
Konsep pendidikan IPS pertama sekali masuk dalam dunia
persekolahan Indonesia terjadi pada tahuan 1972 – 1973 yakni dalam kurikulum
Proyek Perintis Sekolah Pembangunan ( PPSP ) IKIP Bandung, Dalam kurikulum SD 8
PPSP digunakan dengan istilah “
Pendidikan Kewarganegaraan /Studi social “, sebagai mata pelajaran social
terpadu.
Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) adalah
sejumlah konsep mata pelajaran sosial dan ilmu lainnya dipadukan berdasarkan
prinsip-prinsip pendidikan yang
bertujuan membahas masalah sosial atau bermasyarakat untuk mencapai tujuan tujuan khusus pendidikan melalui program
pengajaran IPS pada tingkat sekolah. IPS
adalah bidang studi yang mempelajari , menelaah, menganalisis gejala dan
masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan ( Sardiyo 2009 )
Hampir sebagian besar guru guru IPS
yang ada di SMP mengajar hanya menitik beratkan pada penguasaan
hafalan, proses belajar mengajar yang terpusat pada guru, terjadi banyak
miskonsepsi , situasi kesal yang membosankan siswa, ketidaklebih
unggulan guru dari sumber lain, ketidak mutakhiran sumber belajar yang ada,
sistem ujian yang sentralistik untuk mencapai tujuan kognitif. ini salah
satu bentuk kendala yang ada pada pembelajaran IPS
Dalam pembelajaran IPS guru
merupakan sumber utama dalam menciptakan siatuasi interaktif yang edukatif ,
yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan sumber
pembelajaran dalam menunjang tujuan tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk
terwujudnya proses belajar mengajar yang diharapkan sudah tentu menuntut upaya
guru dalam mengaktualiasasikan kompetensi secara professional
Pembelajaran IPS sebagai salah satu
bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa untuk mengembangkan
penalarannya, disamping aspek nilai moral yang.banyak memuat materi
social dan bersifat hafalan, sehinngga pengatahuan yang diterima siswa
sebagai produk hafalan . Sifat materi pembelajaran IPS tersebut
membawa konsekuensi
terhadap proses belajar mengajar yang didominasi oleh pendekatan ekspositoris,
terutama guru menggunakan metode ceramah sedangkan siswa cenderung
pasif Dalam metode ceramah terjadi dialog imperative. Padahal proses
belajar mengajak keterlibatan siswa harus secara totalitas, artinya
melibatkan pikiran , penglihatan , pendengaran dan psikomotor.
Guru dapat dikatakan suatu profesi, dalam menjalani profesi
guru hendaknya selalu meningkatkan kemampuan. Seperti yang dikatakan Zainal Asri
( 2010 ) , Mengajar butuh seni dan bakat tugas tersebut merupakan penghargaan
yang cukup mulia apabila benar benar diminati atas kesadaran yang tinggi
sebagai pendidik. Pembelajaran IPS menuntut para Guru untuk menciptakan
bebarbagai cara agar pembelajaran ini menarik bagi siswa.
Anderson mengatakan bahwa tidak ada
satupun Negara di dunia yang mampu menolak bahkan menghindari globalisasi,
tidak ada pilihan lain kecuali menyesuaikan diri dengan langkah melakukan
perubahan. Perubahan yang penting, antara lain menyesuaikan system pendidikan
dalam arti penyesuaian seperlunya agar dapat mengantisipasi realita yang ada.
Seharusnya pendidikan nasional dapat mampu mengantisipasi satu langkah lebih
maju dibanding segi kehidupan lain.
Pendidikan tidak hanya memberikan
pengertian dan keterampilan untuk hidup secara efektif dalam masyarakat global
dewasa ini, tetapi juga harus memberikan kemapuan untuk memanfaatkan dengan
sebaik-baiknya peluang-peluang dimasa yang akan datang dan mampu menghargai
masa lampau.
Pemahaman terhadap globalisasi merupakan suatu proses
cara memandang dunia dengan hubungan-hubungan yang terjadi di dalamnya. Menurut
king dan kawan-kawan pemahaman tersebut harus mengandung hal-hal berikut:
·
Pengertian
terhadap bumi beserta manusia sebagai bagian dari jaringan yang memiliki
keterkaitan.
·
Kepedulian
terhadap pilihan-pilihan yang bersifat individu, nasional, maupun universal.
Namun demikian keputusan yang diambil haruslah demi tatanan dunia yang lebih
baik dimasa akan datang
·
Menerima
bahwa bangsa-bangsa lain memiliki pandangan –pandangan yang berbeda dan mungkin
lebih senang pada pilihan-pilihan lain.
Pendidikan global adalah salah satu sarana agar siswa
mengerti bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat dunia, sekalipun demikian
tidak berarti tidak harus mengingkari dirinya sebagai warga dari sebuah bangsa.
Demikian sebaliknya sebagai warga Negara yang baik seharusnya menjadi warga
dunia yang baik. Pendidikan global mencoba lebih banyak menerangkan persamaan
dari pada perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh berbagai bangsa. Disamping itu
berusaha memberikan penekanan untuk berpikir tentang negrinya sendiri, terutama
berhubungan masalah-masalah dan isu-isu yang mampu melintasi batas-batas
Negara.
D. Keragaman
budaya
Keragaman budaya mengandung dua arti yaitu
keragaman artinya ketidaksamaan,perbedaan dan budaya berarti dalam rangka
kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar.
Dengan
demikian,keanekaragaman budaya dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana
suatu masyarakat memiliki lebih dari suatu perangkat gagasan,tindakan,dan hasil
karya(Koentjaraningrat,1980:193).
Keragaman
budaya diantaranya mengambil wujud ras,dan teknis yang memiliki sebuah
masyarakat. Keanekaragaman budaya bisa diperkenalkan sejak usia sekolah
dasar,di indonesia sejak kelas 3,dimulai dengan memperkenalkan
perbadaan-perbedaan yang ada pada siswa dikelasnya. Misalnya,perbedaan jenis kelamin, latar
belakang pekerjaan orang tua, kemampuan belajar. Pelajaran IPS akan menjadi menarik jika
para siswa didorong mengenali berbagai perbedaan diantara mereka,tetapi tanpa
melupakan kesamaan dan kebersamaan sebagai
anggota kelas tersebut. Menurut skeel,pelajaran IPS pada dasarnya mengutamakan atau
memperbolehkan perbedaan dalam persamaan atau persamaan dalam perbedaan.
Dalam masyarakat yang memiliki
keanejaragaman budaya timbul berbagai masalah dan isu diantaranya adalah
pembaharuan, prasangka, dan etnosentrisme(melahirkan superioritas dan
inferioritas).
Dua
hal yang terakhir sebenarnya lebih bersifat
bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembaharuan(asimilasi).
Menurut Koentjaraningrat pembaharuan adalah
proses sosial yang timbul apabila ada ha-hal berikut :
·
Golongan-golongan
manusia dengan latar
belakang kebudayaan yang berbeda
·
Saling
bergaul sacara intensif untuk waktu yang lama
·
Kebudayaan-kebudayaan
golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas dan juga unsur-unsurnya
berubah wujud menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
Faktor-faktor yang menghambat pembaharuan antara lain
yaitu:
·
Kurang
pengetahuan terhadap kebudayaan yang dihadapi
·
Sifat
takut terhadap ketakutan dari kebudayaan lain atau inferioritas
·
Memandang
terlalu tinggi terhadap kebudayaan lain atau perasaan superioritas
E.
Kontradiksi antara pendidikan globalisasi dengan keragaman budaya
Sepintas
atara globalisasi dengan keragaman budaya tampak ada kontradiksi. Globalisasi
disatu sisi menyadarkan kita akan adanya kesamaan dalam kehidupan manusia
dimuka bumi ini, ada kesamaan kebutuhan dan keinginan, sementara disisi lainnya
keanekaragaman budaya mengajarkan kepada kita semua bahwa ada perbedaan
diantara manusia sebagai pendukung kebudayaannya.
Fungsi pengajaran IPS,antara lain membantu siswa
untuk mengembangkan kemampuan pemahaman terhadap diri pribadinya, menolong
mereka untuk mengetahui dan menghargai masyarakat global dengan keanekaragaman
budaya, memperkenalkan proses sosialisasi, memberikan pengertian tentang
penting nya mempertimbangkan masa lampau dan masa kini dalam mengambil keputusan
untuk masa datang,mengembangkan keterampilan menganalisis dan memecahkan
masalah serta membimbing pertumbuhan dan pengembangan, berpartisipasi dalam
aktivitas di masyarakat (skeel,1995:11 )
Pengajaran globalisasi
dalam IPS harus
mengandung tujuan :
1.
Mampu
menampilkan pengertian bahwa sekalipun mereka berbeda, tetapi sebagai manusia
memiliki kesamaan-kesamaan
2.
Membantu
siswa mengembangkan kemampuan berfikir kritis terhadap masalah-masalah dunia
dan keterampilan menganalisis informasi yang di terima nya.
Dari tujuan-tujuan pembelajaran
dalam IPS diharapkan akan lahir generasi muda yang penuh
pengertian keragaman budaya dan ikut bertanggung jawab dan peduli terhadap
masalah dan isu global sesuai dengan tingkat pendidikan dan kematangan jiwa.
Dengan pendidikan globalisasi kita
mengetahui bahwa masalah pembaruan berkenan dengan adanya golongan minoritas
dalam budaya mayoritas, tidak hanya dihadapi oleh bangsa indonesia, tetapi juga
oleh beberapa Negara lain di muka bumi, seperti Amerika Serikat dengan masalah
pembaruan golongan kilit hitam dengan penduduk kulit putih .
Dalam pendidikan globalisasi kita bisa
mengambil manfa’at dan pelajaran dalam memecahkan masalah yang sama. Kita sadar
tidak hanya masalah pembaruan yang dihadapi oleh beberapa Negara, masih banyak
masalah dan isu yang lebih besar, seperti:
1.
Kepadatan
Penduduk
Mendorong
urbanisasi serta berjangkitnya penyakit-penyakit yang di akibatkan oleh
kelaparandan kemiskinan (termasuk kemiskinan pengetahuan).
Contoh
terjadinya bencana kelaparan diberbagai Negara yang belum berkembang.
2.
Pencemaran
lingkaran
Tidak kalah
pentingnya dengan masalah-masalah lainnya.masalah pencemaran lingkungan juga
harus mendapat perhatian yang serius dan setiap warga dunia yang di mulai diri
sendiri .Contoh mengurangi pencemaran lingkungan dari yang paling kecil
misalnya cobalah setiap individu khususnya laki-laki mengurangi merokok .
3.
Krisis
Energi
baik persendian
minyak bumi yang tersisa, organisasi Negara penghasil minyak dunia (OPEC)
masalah harga maupun penelitian tentang sumber energy pengganti
4.
jaringan
antara Negara kaya dan Negara miskin
Hal ini yang melatarbelakangi lahirnya beberapa
organisasi kerja sama bilateral (antara 2 negara ). Contohnya indonesia dan
jepang.
5.
Populasi
Meliputi seluruh lingkungan bumi,seperti kerusakan hutan,
pencemaran akibat indrustialisasi, pencemaran udara sampai lapisan ozon yang
semakin
6.
Perang
Nuklir
Berkaitan dengan akibat-akibat yang dihadapi oleh umat
manusia jika perang tersebut benar-benar terjadi. Berdasarkan pengalaman yang
diakibatkan oleh jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki,kita tidak bisa
membayangkan jika yang jatuh tersebut adalah bom nuklir, yang memiliki kekuatan
dahsyat.
7.
Perdagangan
internasional
Meningkat hubungan saling ketergantungan diantara
bangsa-bangsa mendorong gangan untuk menata perdagangan inernasional.
8.
Komunikasi
Perkembangan media komunikasi dewasa ini, mampu
menghilangkan batas-batas Negara melalui media televise,internet yang dapat di
akses di mana saja.
9.
Perdagangan
obat terlarang
Pada kenyataannya akibat penggunaan bat-obat terlarang,
terutama dikalangan generasi muda yang dapat menghancurkan diri mereka sendiri
dan akan berdampak jelek pada lingkungan sekitar atau derah mereka, dan
pastinya akan berdampak lagi pada Negara dan yang lebih globalnya lagi pada
dunia. Padahal semua sadar betapa bahayanya akibat yang ditimbulkan oleh
obat-obatba terlarang.
Dari beberapa
contoh masalah-masalah tersebut, membuat kita semakin kecilnya dunia dan betapa
makin pendeknya jarak anatara satu bangsa dengan bangsa lainnya.
Masalah-masalah dan isu-isu tersebut adalah tanggung jawab satu bangsa semata.
Walaupun demikian, setiap bangsa harus tetap saling menghargai dan menghormati
jika seandainya di dalam usaha memecahkan persoalan-persoalan tersebut setiap
bangsa memakai cara dan pendekatan yang berbeda, yang perlu diperhatikan bahwa
memiliki kepentingan yang sma terhadap kehidupan dunia yang lebih baik dimasa
sekarang dan yang akan datang.
F. Pengaruh kebudayaan luar
terhadap kebudayaan indonesia
Mempelajari IPS di SD, konsep-konsep
sejarah maupun antropologi mempunyai porsi yang cukup basar, ruang lingkup
pengajaran sejarah di SD atara lain mempunyai : sejarah local,
kerajaan-kerajaan diindonesia, tokoh sejarah, bangunan bersejarah, indonesia
pada zaman penjajahan dan beberapa peristiwa penting masa kemerdekaan.
Perkembangan kebudayaan di indonesia tidak
dapat pula diabaikan,karena hal ini merupakan bagian dari perkembangan bangsa
indonesia sendiri. sejarah perkembangan kebudayaan indonesia dapat dibagi
menjadi 4 masa yaitu masa pra sejarah, masa purba, masa madya dan masa modern.
1. kebudayaan masyarakat indonesia
Manusia adalah makhluk yang berpikir dan berakal dengan pikiran itu ia
menghasilkan berbagai alat dan cara untuk menyesuaikan diri dengan
lingkunganya. Segala cara dan alat yang lahir atas akal manusia itu di sebut
kebudayaan.
Budaya adalah ciptaan manusia, tapi budaya menguasai kehidupan manusia,
karena itu kebudayaan disebut supetorganik. Kebudayaa merupakan salah satu
bagian dari kehidupan sosial kemasyarakatan.
2.
Beberapa pengertian budaya
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville
J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
·
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
·
Menurut
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
·
Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
·
Menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat
diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak
Didalam
kebudayaan terdapat unsure unsure kebudayaan
a.
Peralatan
dan perlengkapan hidup (teknologi)
Teknologi merupakan salah satu komponen kebudayaan.
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi,
memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul
dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara
mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat
pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam
teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan
fisik), yaitu:
• alat-alat
produktif
• senjata
• wadah
• alat-alat
menyalakan api
• makanan
• pakaian
• tempat
berlindung dan perumahan
• alat-alat
transportasi
b.
Sistem
mata pencaharian
Perhatian para ilmuwan pada sistem
mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional
saja, di antaranya:
• Berburu
dan meramu
• Beternak
• Bercocok
tanam di ladang
• Menangkap
ikan
c.
Sistem
kekerabatan dan organisasi sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian
yang sangat penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa
sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan
struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan.
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari
beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan.
Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik,
paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya.
Dalam kajian sosiologi-antropologi,
ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil
hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di
masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga
inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial
adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan
hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk
yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
d.
Bahasa
Bahasa
adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling
berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan
(bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada
lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan
diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus
mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa
memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi
khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi,
berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam
pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah
kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
e.
Kesenian
Kesenian
mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia
akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang
mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai
dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
f.
Sistem
ilmu dan pengetahuan
Secara
sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang
benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua
suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman,
intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang
bersifat empiris (trial and error).
Sistem
pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
• pengetahuan tentang alam
• pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan
hewan di sekitarnya
• pengetahuan tentang tubuh manusia,
pengetahuan tentang sifat dan tingkah
laku sesama manusia
• pengetahuan tentang ruang dan waktu
g.
Sistem
Kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman,
dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia
alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa
tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai
salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual
maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau
sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.
Agama
dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama
(bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang
berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting
dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus
Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai “sebuah institusi dengan
keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan
menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap
yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati”.
Agama
biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama
Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama
dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi.
Agama juga memengaruhi kesenian.
3.
Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional
dibentuk oleh unsure-unsur kebudayaan suku/kebudayaan daerah yang masuk
kedaerah kebudayaan lain dan diterima oleh daerah lain tersebut.
Kebudayaan Nasionak adalah kebudayaan daerah yang ada di seluruh wilayah
ondonesia, serta berkembang sepanjang sejarah. Kebudayaan dari luar dapat memperkaya
kebudayaan nasional. Pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional harus
dilakukan bersama-sama sengan membina bangsa.
4. Pengaruh kebudayaan barat
Masuknya bangsa-bangsa
barat dari asia tenggara khususnya di indonesia pada abad 16 secara bertahap
membawa bangsa indonesia ke dalam lingkungan perdagangan internasional dan
bersamaan dengan itu secara bertahna masuknya kekuasaan asing di indonesia
yaitu secara berturut-turut bangsa portugis, spanyol, inggris, dan kemudian
belanda.
Sejak awal abad ke-20 sangat terasa
pengaruh kebudayaan Barat itu dalam kehidupan bangsa Indonesia, khususnya di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Berbagai teknologi yang
diterapkan, termasuk sistem pendidikan yang digunakan banyak yang berasal dari
Barat. Sementara itu, dalam kehidupan kebudayaan, seperti dalam seni bangunan,
seni lukis, seni ukir, seni musik, terasa pula ada pengaruhnya dari kebudayaan
Barat.
Beberapa pengaruh dari kebudayaan
barat antara lain :
a.
Perubahan
sikap hidup yang semula mementingkan kehidupan kerohanian,ramah tamah, dan
gotong royong, menjadi materialistis dan individualistis
b.
Terbentunya
pusat-pusat pemerintahan : kota provinsi, kota kabupaten, kota distik. Pusat
kota dalah alun-alun yang dikelilingi gedung-gedung penting
c.
Terdapat
dua lapisan sosial yaitu kaum buruh dan pegawai
d.
Tersebarnya
agama Kristen yang disiarkan oleh organisasi-organisasi penyiaran agama (missi
dan zending)
e.
Bahasa
dan kesenian serta ilmu pengetahuan